Ponpes Sabilillah Sampang Borong Juara di Puncak Hari Santri Nasional 2025

SAMPANG – Malam puncak peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 yang digelar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sampang berlangsung semarak di Alun-Alun Trunojoyo Sampang, Jum’at malam (31/10/2025). Ribuan santri dan masyarakat hadir mengikuti acara yang diisi dengan tausiah kebangsaan, hiburan religi, dan penyerahan penghargaan bagi para pemenang lomba HSN.

Dari sekian banyak peserta, Pondok Pesantren Sabilillah Sampang tampil gemilang dengan memborong sejumlah juara di berbagai kategori. Santri-santri Sabilillah berhasil meraih:
- Juara 1, 2, dan 3 Lomba Opini Tingkat Pesantren,
- Juara 3 Lomba CerCer (Cerdas Cermat Santri), dan
- Juara 2 Lomba Hafalan Imrithi.
Capaian ini menjadi bukti nyata semangat santri Ponpes Sabilillah dalam mengasah kemampuan akademik, literasi, dan keagamaan secara seimbang.

Pengasuh Ponpes Sabilillah, H. Samsul Hidayat, menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas prestasi yang diraih para santri.
“Alhamdulillah, ini adalah buah dari kerja keras, doa, dan kebersamaan keluarga besar Sabilillah. Kami selalu mendorong santri agar tidak hanya kuat dalam ibadah dan akhlak, tapi juga cerdas, kritis, dan berani menyuarakan gagasan. Semoga prestasi ini menjadi motivasi bagi santri lainnya untuk terus berjuang membawa nama baik pesantren,” tutur H. Samsul Hidayat.
Acara puncak HSN 2025 di Sampang turut menghadirkan Wakil Katib PBNU Dr. KH. Reza Ahmad Zahid sebagai mubalig utama. Hadir pula Bupati Sampang H. Slamet Junaidi, Wakil Bupati H. Ahmad Mahfudz, Ketua DPRD Sampang Rudi Kurniawan, Anggota DPRD Provinsi Jatim Fraksi NasDem H. Agus Wahyudi, Kapolres Sampang AKBP Hartono, S.Pd., MM, dan Dandim 0828/Sampang Letkol Czi. Dika Catur Yanuar Anwar, ST.

Kehadiran vokalis kondang Lora Nizar Ali sebagai bintang tamu semakin menambah semarak suasana dengan lantunan shalawat dan lagu-lagu religi yang menggugah hati.
Dengan torehan prestasi membanggakan ini, Ponpes Sabilillah Sampang menegaskan eksistensinya sebagai pesantren yang tidak hanya fokus pada pendidikan agama, tetapi juga penguatan literasi dan kompetensi intelektual santri di era modern.

(Rd)





