Media Center Sakteh Rayakan HPN ke-79: Doa, 1.000 Lilin, dan Seruan Lawan Diskriminasi Pers
Sampang, Digitalpena.com – Media Center Sakteh (MCS) menggelar peringatan Hari Pers Nasional (HPN) ke-79 bersama puluhan jurnalis dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kabupaten Sampang di Alun-alun Trunojoyo pada Jumat malam, 14 Februari 2025.
Acara ini diawali dengan doa bersama dan penyalaan 1.000 lilin sebagai simbol refleksi serta solidaritas dalam mengawal pembangunan Kabupaten Sampang menuju masa depan yang lebih baik.
Dengan mengusung tema “Pers Wajib Profesional, Berwawasan, dan Beretika: Lawan Diskriminasi dan Kriminalisasi Pers untuk Merajut Kebersamaan”, kegiatan ini bertujuan memperkuat sinergi antara media, pemerintah daerah, dan masyarakat. Acara refleksi tersebut dimulai pukul 22.30 WIB di Aula Gazebo Alun-alun Trunojoyo.
Koordinator acara, Fathor Rahman, S.Sos, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan HPN ke-79.
“Kegiatan ini memiliki makna yang sakral karena belum pernah dilakukan sebelumnya. Selain itu, penyelenggaraannya bersifat inisiatif dengan anggaran yang tidak terlalu besar. Namun, kami berharap acara ini dapat memberikan dampak positif bagi pemerintah daerah, khususnya Bupati Sampang, serta masyarakat secara umum, sehingga dapat menghilangkan stigma negatif terhadap LSM maupun wartawan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Fathor Rahman yang juga menjabat sebagai Ketua PWI Sampang menekankan pentingnya melawan diskriminasi dan kriminalisasi terhadap pers. Ia juga menyoroti peran MCS dalam membangun kerja sama yang lebih erat dengan Diskominfo Sampang.
“Soal diskriminasi dan kriminalisasi pers, mungkin banyak rekan-rekan yang pernah mengalami gesekan dengan tokoh masyarakat akibat ulah oknum tertentu. Oleh karena itu, di MCS ini kami menekankan pentingnya profesionalisme, wawasan, dan etika dalam menjalankan tugas jurnalistik. Hal ini juga sejalan dengan visi kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Sampang terpilih periode 2024–2029,” tegasnya.
Acara ini diakhiri dengan sesi berbagi kesan dan pesan dari para peserta mengenai profesi jurnalis dan peran pers dalam pembangunan daerah, serta makan bersama dengan hidangan nasi tumpeng sebagai simbol kebersamaan. (AZ)
