KODIMTNI-POLRIUMUM

Pasiops Kodim Sampang Hadiri Ziarah ke Makam RPM. Noer Sampang Peringati Hari Jadi Jatim ke – 80

Sampang –Pasiops Kodim 0828/Sampang Lettu Inf M. Azis bersama Forkopimda mendampingi Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, melakukan ziarah ke makam Raden Panji Mohammad (RPM) Noer di pemakaman keluarga Kampung Mur Kompah, Kelurahan Rongtengah, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, Rabu (8/10/2025). Ziarah ini digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur. Dalam kunjungan tersebut, Emil bersama rombongan melakukan tabur bunga di makam RPM Noer, menyerahkan tali asih kepada keluarga, memberikan santunan kepada anak yatim, serta membagikan bingkisan kepada warga di sekitar lokasi makam. Usai berziarah, Emil menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian penghormatan kepada para pemimpin Jawa Timur yang telah berjasa besar dalam pembangunan daerah. Ia menyebut bahwa dirinya mendapat amanah langsung dari Gubernur Khofifah Indar Parawansa untuk berziarah ke makam RPM. Noer, yang menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur pada periode 1971–1976. Kami yang tumbuh dari keluarga pembangunan jalan, kebetulan ayah saya bertugas di Bina Marga yang saat itu energinya juga ikut menyumbang terbangunnya Jembatan Suramadu, sehingga kebetulan secara personal kami juga ikut bangga terhadap kepemimpinan Moh. Noer yang mempunyai slogan dan sering dikatakan oleh Bapak Presiden Prabowo yakni wong cilik melu gemuyu,” kata Wagub.

BACA JUGA :  Langkah Awal Harapan: Satgas Pra TMMD Kodim Sampang Gali Pondasi Rutilahu Ibu Umrina
Wagub menilai, semangat dan visi pembangunan RPM Noer masih relevan hingga saat ini. Ia menyebut, keberadaan Jembatan Suramadu menjadi simbol keberlanjutan pembangunan lintas generasi yang perlu diiringi dengan akselerasi pembangunan menyeluruh di berbagai sektor. Hari ini dengan eksistensi Jembatan Suramadu bukan berarti kita tidak punya tantangan, tetapi justru kita harus berakselerasi pada pembangunan yang holistik, bukan hanya pembangunan fisik tetapi juga nonfisik. Kita harus melanjutkan estafet yang digagas oleh Moh. Noer,” ujarnya. Sebagai bentuk penghormatan dan upaya mengenang jasa RPM. Noer, Emil menyampaikan rencana pembangunan rumah sakit rujukan di Madura yang akan diberi nama Rumah Sakit Raden Panji H. Moh. Noer. Pembangunan rumah sakit tersebut diharapkan dapat memperkuat layanan kesehatan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Pulau Madura. RPM Noer dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah pemerintahan Jawa Timur. Ia menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur periode 1971–1976, masa di mana fondasi pembangunan ekonomi dan infrastruktur di wilayah ini mulai dirancang secara sistematis. Sosoknya dikenang bukan hanya karena kebijakan progresifnya, tetapi juga karena keteladanannya sebagai pemimpin yang merakyat.
BACA JUGA :  Babinsa Koramil Camplong Bantu Warga Panen Padi, Dukung Ketahanan Pangan Desa Banjar Tabulu
Lahir di Sampang, Madura, RPM. Noer berasal dari keluarga yang dikenal berpendidikan dan memiliki semangat pengabdian tinggi. Latar belakang ini membentuk karakter kepemimpinannya yang disiplin, tegas, namun tetap humanis. Dalam berbagai kesempatan, Moh. Noer sering menekankan pentingnya pembangunan yang berpihak pada rakyat kecil — semangat yang kemudian ia wariskan melalui slogan yang populer di masanya: “Wong cilik melu gemuyu” (rakyat kecil ikut tersenyum). Sebagai gubernur, Moh. Noer berperan besar dalam mempercepat pemerataan pembangunan di Jawa Timur, terutama wilayah Madura yang saat itu masih tertinggal secara infrastruktur. Ia menanamkan pandangan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari gedung atau jalan, melainkan dari meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Pemikiran visionernya bahkan menjadi dasar bagi munculnya gagasan konektivitas antarpulau — yang kelak diwujudkan dalam pembangunan Jembatan Suramadu, proyek ikonik yang menyatukan Madura dan Surabaya. Kepemimpinan Moh. Noer dikenal sederhana namun penuh wibawa. Ia selalu hadir di tengah masyarakat, mendengarkan langsung keluhan warga, dan memastikan program pemerintah benar-benar dirasakan manfaatnya oleh rakyat. Sikap ini membuatnya dicintai oleh masyarakat Madura maupun warga Jawa Timur secara luas.
BACA JUGA :  Babinsa Serda Ali Turun Tangan Bantu Petani Desa Patarongan Menjemur Padi Hasil Panen
Warisan nilai yang ditinggalkan Moh. Noer terus hidup hingga kini. Gubernur Jawa Timur saat ini bahkan menjadikan sosoknya sebagai inspirasi. Dalam peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur tahun 2025, Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak berziarah ke makam Raden Panji Moh. Noer di Sampang sebagai bentuk penghormatan. Dalam kesempatan itu, Emil menegaskan bahwa semangat kepemimpinan Moh. Noer masih relevan hingga kini — terutama dalam menumbuhkan pembangunan yang holistik, baik fisik maupun nonfisik. Sebagai bentuk penghargaan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berencana membangun rumah sakit rujukan di Madura yang akan diberi nama Rumah Sakit Raden Panji Moh. Noer. Pembangunan fasilitas ini diharapkan menjadi simbol penghormatan atas jasa-jasanya dalam memperjuangkan pemerataan pembangunan di tanah kelahirannya.

Lebih dari sekadar pemimpin daerah, Raden Panji Moh. Noer adalah representasi pemimpin visioner yang memadukan kerja keras, kecintaan pada tanah air, dan keberpihakan kepada rakyat kecil. Warisan pemikirannya tetap menjadi inspirasi bagi generasi penerus untuk melanjutkan pembangunan dengan semangat keadilan sosial bagi seluruh rakyat Jawa Timur.

Berita terkait

Back to top button