
SAMPANG – Ada yang berbeda di Pendopo Rumah Dinas Wakil Bupati Sampang, Suasana hangat dan akrab menyelimuti pertemuan perdana yang digelar Wakil Bupati Sampang, Ra Mahfudz, bersama berbagai elemen masyarakat. Didampingi sang istri, Sariroh Mahfudz, ia menyambut tamu dengan penuh keramahan di kediaman barunya di Jalan Trunojoyo, Kelurahan Rongtengah. Senin ((24/2/2025) pagi
Baginya, ini bukan sekadar pindah rumah, melainkan langkah awal dalam mengemban amanah lima tahun ke depan.
“Pagi ini saya dan keluarga resmi menempati Pendopo Rumah Dinas Sampang. Kami mulai beradaptasi dengan hunian baru. Tapi di mana pun kita berpijak, selama di bumi Allah SWT, kita akan selalu dalam perlindungan-Nya,” ujarnya di hadapan para tamu dan awak media.
Dalam pertemuan ini, Ra Mahfudz menegaskan bahwa jabatan yang kini diembannya adalah bagian dari takdir yang harus dijalani dengan penuh tanggung jawab.
“Lima tahun ke depan adalah perjalanan panjang. Saya akan berusaha beradaptasi dan menjalankan amanah rakyat Sampang dengan sebaik-baiknya. Alhamdulillah, ini adalah kehormatan bagi saya dan keluarga,” tambahnya.
Selain berbicara tentang tugasnya sebagai pemimpin daerah, Ra Mahfudz juga menanggapi pertanyaan seputar kebiasaannya mengenakan sarung sebagai ciri khas seorang santri.
“Saya bukan kiai, saya santri kiai. Soal sarung, kebetulan seragamnya masih dipesan,” ucapnya santai sambil tersenyum, mengundang tawa ringan dari para hadirin.
Terkait rumah dinas yang kini menjadi tempat tinggalnya, ia merasa bersyukur dengan fasilitas yang ada.
“Sudah sangat cukup. Untuk seorang santri, ini sudah luar biasa. Yang penting, kita bersyukur atas apa yang ada,” tuturnya.
Acara silaturahmi ini turut dihadiri oleh anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Fraksi NasDem, Agus Wahyudi, serta tokoh masyarakat, kepala desa, awak media, dan perwakilan berbagai organisasi masyarakat (Ormas) dan LSM.
Silaturahmi di hari pertama menempati rumah dinas ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah cara Ra Mahfudz menunjukkan bahwa kepemimpinan yang dijalankannya akan selalu dekat dengan rakyat, penuh kehangatan, dan penuh makna. (AZ)